Pada era digital seperti sekarang ini, penggunaan gadget sudah menjadi hal yang umum, bahkan di kalangan anak-anak. Namun, sebuah riset baru-baru ini mengungkapkan bahwa memberikan gadget kepada anak di bawah usia 12 tahun dapat memiliki dampak buruk terhadap perkembangan mereka. Temuan ini didasarkan pada tinjauan penelitian neuroimaging yang dilakukan selama 23 tahun. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai dampak negatif yang timbul akibat memberikan gadget kepada anak-anak dan pentingnya membatasi penggunaan gadget pada usia yang tepat.
Pemberian gadget berlebihan dapat berdampak buruk pada perkembangan anak |
Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak
Studi yang dilakukan melalui penelitian neuroimaging menunjukkan bahwa penggunaan gadget oleh anak-anak dapat menyebabkan perubahan pada fungsi otak mereka. Salah satu dampak negatif yang ditemukan adalah perubahan pada bagian pre-frontal cortex, yang bertanggung jawab untuk memori pekerjaan, kemampuan perencanaan, dan respons fleksibel terhadap situasi. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga berpengaruh pada bagian lobus parietal, yang membantu kita memproses sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri. Pengaruh juga terjadi pada sektor lobus temporal (ingatan, pendengaran, dan bahasa) dan lobus oksipital, yang membantu kita menafsirkan informasi visual.
Pentingnya Membatasi Penggunaan Gadget pada Anak
Para peneliti menekankan pentingnya para pendidik dan pengasuh menyadari bahwa pengalaman digital anak-anak dapat memengaruhi perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak untuk menggunakan gadget merupakan cara yang efektif namun penuh tantangan. Diperlukan strategi yang inovatif, bersahabat, dan praktis untuk menghadapi tantangan ini. Pemangku kebijakan juga seharusnya membuat panduan keterlibatan dan dukungan yang sesuai untuk penggunaan gadget oleh anak-anak.
Studi tentang Penggunaan Gadget pada Anak
Sebuah studi yang dilakukan oleh Tim peneliti dari Education University of Hong Kong, Shanghai Normal University China, dan Macquarie University Australia, mengevaluasi penggunaan gadget pada anak-anak dan dampaknya terhadap perkembangan otak. Studi ini melibatkan penelitian yang terbit antara Januari 2000 dan April 2023, dengan usia anak yang diteliti mulai dari enam bulan ke atas. Hasil studi menyimpulkan bahwa pengalaman digital pada fase awal perkembangan anak memiliki dampak signifikan terhadap bentuk otak dan fungsinya. Meskipun ada beberapa dampak positif, seperti peningkatan fokus dan kemampuan belajar di lobus frontal otak, dampak negatifnya jauh lebih dominan.
Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Perkembangan Kognitif
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat berdampak buruk pada perkembangan kognitif anak-anak. Waktu yang dihabiskan untuk menatap layar gadget dapat mengganggu fungsi konektivitas fungsional di area otak yang berkaitan dengan bahasa dan kontrol kognitif. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya fungsi otak dalam menjalankan tugas pemecahan masalah dan berdampak pada kemampuan bahasa anak. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan tablet dapat menyebabkan fungsi otak dan tugas pemecahan masalah yang lebih buruk pada anak-anak. Penggunaan video game dan dosis berinternet yang berlebihan juga dapat berdampak negatif pada skor kecerdasan dan volume otak.
Dampak Positif Penggunaan Gadget pada Perkembangan Kognitif
Peneliti mendapati temuan di enam penelitian yang menunjukkan bagaimana pengalaman digital dapat berdampak positif pada fungsi otak anak. Temuan itu misalnya peningkatan fokus dan kemampuan belajar di lobus frontal otak.