Konten [Tampil]
Info Auto Update - Metode pembayaran menggunakan QR Code Indonesian Standard (QRIS) semakin populer dikalangan masyarakat karena dianggap sebagai cara yang mudah dan efisien. Namun, untuk menghindari terjadinya kasus penyalahgunaan QRIS yang sering terjadi belakangan ini, ada beberapa pedoman yang perlu dipahami baik oleh masyarakat pengguna maupun pedagang/merchant QRIS.
![]() |
QR Code Indonesian Standard (QRIS) |
Seperti yang telah diinformasikan sebelumnya, sebuah video yang dibagikan melalui akun Instagram redasamudera.id memperlihatkan bagaimana para pelaku kejahatan mengganti stiker logo QRIS asli milik Masjid Nurul Iman, Blok M Square Jakarta, dengan logo QRIS milik mereka sendiri. Hal ini dilakukan agar dana yang ditransfer oleh para jamaah akan masuk ke rekening para pelaku kejahatan.
Informasi terbaru menyebutkan bahwa seorang pelaku bernama Mohammad Iman Mahlil Lubis (39) berhasil ditangkap oleh tim Polda Metro Jaya. Ia diduga terlibat dalam kasus penggantian stiker QRIS di hampir 30 masjid dan telah ditetapkan sebagai tersangka. Dalam pemeriksaan, tersangka mengakui bahwa ia telah melakukan aksi penggantian stiker QRIS di masjid-masjid tersebut atas nama "Restorasi Masjid". Aksi tersebut dilakukan sejak awal bulan April 2023.
Ini tips konsumen dalam bertransaksi QRIS
Dalam rangka mencegah terjadinya kejadian serupa, Bank Indonesia (BI) mengimbau seluruh konsumen, penyedia jasa pembayaran (PJP), dan pedagang/merchant untuk saling bekerja sama dalam meningkatkan tingkat keamanan pada transaksi menggunakan QRISCara Mudah dan Praktis Untuk Periksa Tagihan BPJS Kesehatan Secara Online
Kepada masyarakat selaku konsumen yang menggunakan QRIS, disarankan untuk selalu memperhatikan informasi yang muncul dalam aplikasi saat melakukan pembayaran dengan memindai QRIS.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta pada Selasa (11/4), beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh masyarakat dalam menggunakan QRIS adalah memastikan bahwa nama pedagang/merchant yang tertera di aplikasi benar-benar sesuai dengan tujuan transaksi yang dilakukan, serta mengikuti instruksi pembayaran yang disampaikan oleh pedagang.
Kamu sebaiknya tidak melakukan transaksi jika menemukan informasi yang mencurigakan atau tidak sesuai dengan profil pedagang yang menerima pembayaran, begitu juga dengan informasi transaksi yang tidak sesuai dengan tujuan pembayaran yang dilakukan. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono melalui konferensi pers secara virtual di Jakarta, pada Selasa sore (11/4).
Merchant diimbau senantiasa cek berkala kondisi QRIS
Pedagang/merchant dan pengguna QRIS dapat meningkatkan keamanan transaksi QRIS dengan mengikuti pedoman edukasi yang diterbitkan oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), demikian disampaikan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono melalui konferensi pers secara virtual di Jakarta. BI berharap agar Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) seperti perbankan dan dompet digital dapat melaksanakan pedoman tersebut untuk mencegah kejadian penyalahgunaan QRIS di masa mendatang.Cara Cek IMEI iPhone Anda Itu Asli Atau Palsu
Merchant harus memastikan keamanan QRIS yang ditampilkan agar tidak mudah diganti atau dimodifikasi oleh pihak yang tidak berwenang, sebagai upaya untuk mengurangi risiko penipuan. Selain itu, PJP juga diharapkan melakukan mitigasi risiko terhadap tindakan penipuan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Erwin menjelaskan bahwa merchant diharapkan secara rutin memeriksa QRIS yang mereka miliki untuk memastikan bahwa QRIS tersebut benar-benar milik mereka dan tidak dimodifikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Mereka yang merasa menjadi korban penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab dalam menggunakan QRIS, disarankan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum agar dapat ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.